Yang Luput dari Filsafat Sains: Konvensionalisme Henri Poincaré

Mark, Aloysius (2007) Yang Luput dari Filsafat Sains: Konvensionalisme Henri Poincaré. Masters thesis, Driyarkara School of Philosophy.

[img] Text (Titlepage, contents, abstract, bibliography)
MARK.pdf - Accepted Version

Download (3MB)

Abstract

Tesis ini adalah upaya untuk memahami konvensionalisme Henri Poincaré yang lahir sebagai reaksi terhadap kemunculan geometri non-Euclidean pada paruh kedua abad ke19. Konvensionalisme Poincaré bertujuan untuk menafsirkan dampak epistemik, ontik serta status kebenaran aksioma-aksioma geometri serta asas-asas sains. Sekiranya banyak filsuf, terutamanya dari aliran empirisisme dan positivisme logis, beralih ke pengujian empiris untuk menentukan kebenaran sistem geometri yang dipergunakan di kemudian hari, Poincaré menunjukkan bahwa aksioma geometri bukanlah kebenaran yang-perlu tetapi berupa konvensi yang dipilih berdasarkan kriteria kenyamanan, keratahan dan keindahan. Di dalam kegiatan sains, Poincaré menunjukkan bahwa pengujian empiris atas struktur sains adalah tidak mungkin dan ini menyingkapkan status konvensional asas-asas sains. Demikian, Poincaré dengan cermat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara bagian dari pengetahuan yang bersifat konvensional pada tataran epistemik dan bagian dari pengetahuan yang terlepas dari kegiatan konstruksi manusia pada tataran ontik. Stratifikasi realitas tersebut adalah inti dari realisme struktural Poincaré. Dalam pandangan Poincaré, sains menyuguhkan relasi antara gejala yang real tetapi tidak pernah bisa menyingkapkan status ontik istilah teoretik secara pasti. Tujuan tesis ini adalah untuk menunjukkan bahwa kegagalan untuk membedakan konvensi dari kebenaran mengakibatkan kesalahpahaman dalam filsafat sains kontemporer dan mengakibatkan filsafat Poincaré luput dari wacana filsafat sains kontemporer yang dominan. Dengan menelusuri jejak konvensionalisme Poincaré dalam pemikiran Moritz Schlick, Thomas Kuhn dan Roy Bhaskar, akan tampak bahwa sebagian besar problematika dalam filsafat sains dewasa ini bisa dirunut ke pemikiran Poincaré; meskipun Poincaré jarang disebut dalam kaitan dengan problematika tersebut. Akhirnya, kajian atas Poincaré menawarkan cara untuk mempertimbangkan status kebenaran bagi manusia kontemporer serta masalah kontigensi pengetahuan dengan mendasari pengetahuan di tataran ontik. Kata-kata Kunci : Henri Poincaré, konvensionalisme, kebenaran yang-perlu (necessary truth), Filsafat Geometri, Filsafat Sains, ketakterpastian, keratahan, keindahan, kenyamanan, realisme struktural, Moritz Schlick, hukum, Thomas Kuhn, ketakterbandingan, paradigma, Roy Bhaskar, realisme transendental, kekeliruan epistemik, ironi.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)

Q Science > Q Science (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: ThM .-
Date Deposited: 21 Mar 2022 01:27
Last Modified: 21 Mar 2022 01:27
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/617

Actions (login required)

View Item View Item