Eymeren, Margawati, van (2011) Memahami Angka Dengan Kata: Kritik atas Pandangan Albert Borgmann terhadap Informasi Teknologis lewat Perspektif Walter J.Ong. Doctoral thesis, Driyarkara School of Philosophy.
Text (Titlepage, abstract, contents, bibliography)
dMargawati.pdf - Accepted Version Download (4MB) |
Abstract
Dalam pandangan Albert Borgmann, filsuf teknologi aliran fenomenologi artifak, informasi teknologis adalah artifak teknologis yang memiliki karakter peranti, yaitu di satu sisi melepaskan beban penyediaannya, dan di sisi lain mengalienasi manusia dari pengalamannya atas realitas nyata (the real) dan aktual (the actual). Informasi teknologis yang diproduksi oleh teknologi informasi (TI) dibawa oleh simbol digital berbasis biner. Secara semiotis, simbol digital adalah tanda simbolis yang tidak memiliki makna pada dirinya sendiri dan hanya mengacu kepada tanda lain, atau bersifat simulakrum. Selain itu berdasarkan logika TI, Borgmann mengetahui bahwa informasi teknologis mengoperasikan penyimpulan langsung yang mirip informasi alami dalam pengalaman manusia bersama realitas sesungguhnya, tetapi terlaksana di alam tiruan yang terkondisikan dan terukur secara pasti. Dengan demikian manusia yang mengkonsumsi informasi teknologis tidak mendapatkan makna realitas sesungguhnya, dan hal seperti itu tidak baik bagi kemanusiaan. Padahal dua jenis informasi yang dialami manusia sebelum kehadiran TI, yaitu informasi alami tentang realitas dan informasi kultural untuk memperkaya realitas sesungguhnya justru membawa ke humanisasi. Untuk mengatasi dampak informasi teknologis, Borgmann mengajak kita untuk tetap terikat bersama realitas. Namun kembali ke informasi alami tidak memungkinkan, karenanya Borgmann mengusulkan untuk tetap mengandalkan informasi kultural di tengah informasi teknologis. Tesa yang diajukan dalam disertasi ini adalah (1) Teknologi dan artifak-artifaknya, termasuk TI sebagai pengembangan teknologisasi kata yang menggunakan digitisasi sistem informasi elektronis, berperan dalam perkembangan kesadaran manusia pada dimensi lahir dan batinnya.(2) Informasi teknologis, sebagai artifak TI, merupakan digitisasi sistem informasi elektronis (3) Informasi teknologis dapat berperan dalam perkembangan kesadaran manusia pada dimensi lahir dan batinnya. Tesa tersebut menjawab permasalahan keterbatasan pandangan Borgmann terutama kekurangtepatan dalam pentahapan perubahan dari informasi alami, kultural, dan teknologis, serta kurang menggali dimensi batin kesadaran manusia ketika ia merefleksi pengalaman manusia atas informasi teknologis. Keterbatasan tersebut membuatnya menempatkan informasi teknologis dalam relasi kesetangkupan dengan informasi alami dan kultural. Konsekuensinya, informasi teknologis dipandang sebagai yang mengancam kemanusiaan sedangkan informasi alami dan kultural memungkinkan humanisasi. Keterbatasan tersebut dapat diatasi dengan pandangan Walter J. Ong (1912-2003) yang melihat peran teknologi dalam kemanusiaan, terutama dalam mengembangkan dimensi kesadaran manusia. Ong juga menelaah tahapan-tahapan evolutif perkembangan kesadaran dalam relasinya dengan sistem informasi, mulai dari tahap tuturan (orality), aksara abjad fonetis tulis dan cetak (literacy), dan elektronis (second orality). Perspektif antropologis-noobiologis Ong mengenai manusia dalam relasinya dengan TI lebih luas daripada perspektif Borgmann, sekaligus dapat mengatasi dualisme Cartesian. Pentahapan Ong memperlihatkan bahwa sebenarnya, sejak ditemukannya numerasi dan literasi, dunia akademis semakin mengandalkan informasi struktural yang terkait dengan pengetahuan tidak langsung tentang realitas. Semakin maju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin informasi struktural terbantu oleh digitisasi sistem informasi secara teknologis. Dengan demikian informasi teknologis dapat ditempatkan dalam relasi ketaksetangkupan dengan informasi alami, kultural, dan struktural. Beberapa teori lain yang digunakan dalam penelitian ini seperti teori infon dari Devlin, teori-teori semiotika Peircean dan Saussurean dalam Chandler, serta pandangan Lacan dalam pembacaan Levine. Teori-teori tersebut membantu menunjukkan bahwa mformasi teknologis, seperti yang dipahami Borgmann, berada dalam struktur relasi penandaan pancahubung dengan unsur-unsurnya yaitu intelegensi tiruan, manusia, tanda yang bersifat simbolis, ciri realitas tiruan yang diacu, dan konteks yang sangat terukur serta pasti. Diterima fakta bahwa sebagian unsur-unsur dari struktur tersebut adalah tiruan, tetapi teori-teori tersebut menunjukkan bahwa informasi teknologis tetap terhubung dengan realitas sesungguhnya dan memiliki bobot makna. Karena meskipun TI menyediakan sistem informasi tiruan, relasi-relasi penandaan tak terlepas dari kesadaran manusia. Selain itu, manusia yang berelasi dengan TI mampu mengalami diri sebagai individu sekaligus subyek dalam dua dimensi kesadarannya. Subyek dapat mengalami diri sebagai "Aku" yang dikenal oleh yang lain sebagai "Engkau" dalam cakrawala kreatif terbatas di ruang lahir yang terstruktur oleh TI. Sedangkan di ruang batin, individu mengalami diri sebagai "Aku-Engkau" yang berada dalam cakrawala kreatif tak terbatas. Dengan demikian ia sekaligus dapat memahami bahwa penatakelolaan informasi teknologis dapat dibantu oleh sistem informasi tiruan dalam TI, sebagaimana penatakelolaan informasi kultural dan struktural telah dibantu oleh sistem informasi tiruan tulis dan cetak. Perbedaannya, pada era sebelumnya,yaitu pada masa tuturan ia memahami relasi "Kami-Mereka," lalu pada era literasi menjadi relasi antara "Aku" dan "bukan Aku," kini ia memahaminya sebagai "Aku-Engkau" dalam relasi kekitaan. "Aku-Engkau“ berada bersama dalam berbagai jaringan relasi-relasi sosial yang sangat kompleks. Terkait dengan pengamatan Borgmann tentang kehidupan yang baik dalam kehidupan bersama yang menurutnya tidak tercipta dalam era TI, diperlukan refleksi lebih lanjut mengenai pandangannya tentang etika. Kata Kunci: informasi alami, informasi kultural, informasi struktural, informasi teknologis, era tuturan, era keberaksaraan tulis, era keberaksaraaan cetak, era tuturan kedua, realitas nyata, realitas aktual, realitas tiruan.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat |
Depositing User: | ThM .- |
Date Deposited: | 08 Apr 2022 02:29 |
Last Modified: | 08 Apr 2022 02:29 |
URI: | http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/674 |
Actions (login required)
View Item |