Kepentingan-Diri Dalam 'Masalah Adam Smith'

-, Shirley (2014) Kepentingan-Diri Dalam 'Masalah Adam Smith'. Doctoral thesis, Driyarkara School of Philosophy.

[img] Text (Titlepage, abstract, contents, bibliography)
dSHIRLEY.pdf - Accepted Version

Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa argumentasi 'Masalah Adam Smith' cacat secara mendasar. Para pengusung argumentasi 'Masalah Adam Smith' berpendapat bahwa pemikiran antropologis Adam Smith di The Theory of Moral Sentiments (selanjutnya disebut TMS) dan The Wealth of Nations (selanjutnya disebut WN) tidak konsisten karena di TMS Smith menempatkan simpati atau kebaikan hati sebagai sumber utama motivasi tindakan manusia, sedangkan di WN Smith menempatkan kepentingan-diri sebagai motivasi utama tindakan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan cacat argumentasi 'Masalah Adam Smith' dengan bertitik tolak dari tiga argumen. Argumen pertama adalah bahwa gagasan Smith dalam TMS dan WN tidak bertentangan, melainkan berkesinambungan. Argumen kedua, di dalam TMS dan WN Smith secara konsisten menggunakan konsep "kepentingan-diri" yang sama, yaitu bahwa pembentukan kepentingan-diri manusia selalu mengandaikan adanya kapasitas simpati. Argumen ketiga atau terakhir ingin menunjukkan bahwa salah satu penyebab lahirnya argumen 'Masalah Adam Smith' adalah kelemahan pemahaman atas konsep 'kepentingan-diri' Smith dalam TMS dan WX Penelitian ini pertama-tama menyoroti simpati dari segi pemikiran antropologis Smith, bukan dari segi pemikiran filsafat moralnya. Simpati dalam pemikiran antropologis Smith adalah suatu kapasitas pembentukan din, yaitu suatu kapasitas yang melibatkan dinamika hasrat, nalar dan imajinasi dalam upaya manusia memaknai dirinya di tengah relasinya dengan manusia lain. Kapasitas inilah yang kemudian menghasilkan pemahaman akan diri, kepentingan-diri, dan juga pemahaman akan perbuatan yang pantas atau tidak pantas. Smith menunjukkan bahwa, sebagai bagian dan konstruksi antropologis, simpati memiliki aspek epistemologis dan berorientasi etis. Simpati dengan dimensi antropologis inilah yang kemudian menghasilkan sentimen-sentimen simpati yang disebut sebagai rasa sepenanggungan terhadap sesama (fellow-feeling). Di TMS, Smith menunjukkan dimensi antropologis simpati yang berorientasi etis dan epistemologis sebagai pondasi bagi terciptanya tatanan dalam masyarakat. Dalam aplikasi di ranah ekonomi, di WN Smith menegaskan bahwa sistem ekonomi pasar yang berhasil memakmurkan bangsa-bangsa adalah sistem ekonomi yang dibangun di alas pondasi barter atau pertukaran. Barter ini dilakukan oleh individu-individu, yang jika dibiarkan dalam kebebasan alamiahnya akan menemukan cara-cara terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Barter terjadi karena individu-individu ini mengakui adanya interdependensi satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kapasitas simpati memungkinkan pembeli dan penjual untuk bisa saling memahami kebutuhan yang lain. Pemahaman yang dihasilkan oleh kapasitas simpati menghidupkan daya persuasi keduanya untuk saling mempengaruhi hingga tercapai kesepakatan nilai tukar. Selain membuktikan cacat argumentasi 'Masalah Adam Smith,' penelitian ini juga menunjukkan beberapa persoalan dalam konsep simpati dan kepentingan-diri Smith. Beberapa hal yang bisa diidentifikasi adalah kemungkinan bisa tidak selarasnya kepentingan-diri dengan disposisi etis alamiah yang menyertai kapasitas simpati, dan keterbatasan konsep aprobasi Smith. Di satu sisi Smith mengangkat derajat orang-orang kebanyakan untuk hidup pantas tanpa pengaturan otoritas, namun di sisi lain Smith tidak terlalu tinggi menilai kemampuan mereka untuk bisa mengembangkan diri sebagai seorang pelaku yang independen di tengah hidup bermasyarakat. Untuk memperkuat argumentasi ini, penulis juga menunjukkan kajian terkini yang bisa melengkapi kurang lengkapnya perspektif Smith itu. Kata kunci: kapasitas simpati, kepentingan-diri, konstruksi antropologis, sentimen, nalar, imajinasi, kapasitas memaknai, egoisme psikologis, pengembangan kapasitas memaknai.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)

H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: ThM .-
Date Deposited: 31 Mar 2022 12:21
Last Modified: 31 Mar 2022 12:21
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/659

Actions (login required)

View Item View Item