Filsafat Pendidikan Paulo Freire: Sebuah Kajian Antropologi Filosofis

Winditya, Hermawan (2007) Filsafat Pendidikan Paulo Freire: Sebuah Kajian Antropologi Filosofis. Masters thesis, Driyarkara School of Philosophy.

[img] Text (Titlepage, contents, abstract, bibliography)
HERMAN.pdf - Accepted Version

Download (3MB)

Abstract

Tesis ini adalah upaya untuk memahami gagasan pokok filsafat pendidikan Paulo Freire yang bertolak dari pandangannya tentang manusia. Menurut Freire, manusia tidak saja berada dalam dunia, namun juga berada bersama-sama dengan dunia. Manusia tidak hanya hidup di dunia, tetapi hidup dan berinteraksi dengan dunia. Situasi ini mengandaikan bahwa manusia perlu sikap orientatif. Artinya bahwa manusia tidak hanya sanggup, namun juga mengerti dan kemudian mengubah realitas. Bertolak dari pandangan tentang filsafat manusianya itu, Freire kumudian merumuskan gagasannya tentang hakikat pendidikan. Kajian antropologi filosofis yang dipilih dalam tesis ini merupakan upaya pemahaman secara lebih mendalam tentang hakikat manusia yang menjadi fokus perhatian Freire. Perspektifnya tentang pendidikan, sesungguhnya diawali oleh kritiknya atas kondisi masyarakat Dunia Ketiga yang penuh penindasan. Penindasan yang telah berjalan sangat lama telah menciptakan kultur bisu dalam kehidupan masyarakat. Lebih buruk lagi, penindasan yang sistematis tersebut telah mengkonstruksi alam pikir masyarakat yang sangat menguntungkan kekuasaan penindas. Karena itu, Freire memperkenalkan pendekatan radikal dalam pendidikan, di mana pendidikan bertujuan membebaskan manusia dari situasinya yang tertindas, serta berorientasi pada perlawanan atas struktur yang menindas itu. Karena itu, Freire menganjurkan suatu konsep pendidikan yang membebaskan. Kekuatan teori Freire, berada pada pendekatan yang radikal dan kritis terhadap praktik pendidikan tradisional. Freire mencoba membangkitkan kreativitas peserta didik dengan suatu metode kritis. Perkembangan kesadaran kritis dicapai melalui praktik pendidikan yang dialogis. Sikap kritis ini diharapkan mampu menuntun mereka dalam mewujudkan transformasi dunia. Dalam konteks pendidikan di sekolah, filsafat pendidikan Freire melihat peserta didik sebagai pusat kegiatan pendidikan dan perspektif ini berusaha membekalinya dengan cara-cara yang diperlukan untuk menjawab tantangan-tantangan lingkungannya sendiri. Dalam perspektif ini, setiap usaha untuk mengalihkan pengetahuan dari guru kepada anak yang sifatnya indoktrinatif ditolak. Bagi Freire, sistem pendidikan harus menjadi kekuatan penyadar dan pembebas umat manusia. Sistem pendidikan mapan selama ini telah menjadikan anak didik sebagai manusia yang tercerabut dari realitas dirinya dan dunia sekitarnya. Meskipun latar-belakang masalah yang dikupas oleh Freire adalah masyarakat Brazil pada zamannya, namun tidak dapat dipungkiri bahwa banyak masalah yang serupa juga mucul dalam sistem pendidikan di Indonesia dewasa ini. Atas dasar itulah, gagasan-gagasan emas dalam filsafat pendidikan Freire lebih-lebih tentang pendidikan dialogis masih layak untuk dikaji dan diterapkan, bagi orientasi pendidikan di Indonesia dewasa mi. Kata-Kata Kunci: Konsientisasi Dialog, Praksis, Situasi batas, tindakan batas, humanisasi, dehumanisasi, semi-intransit transitif-naif, transitf kritis, alfabetisasi, literasi, kesadaran kritis, kodifikasi, dekodifikasi, kurikulum, kebudayaan bisu, verbalisme, aktivisme, sistem bank, sistem hadap masalah, roh pendidikan, otonomi pendidikan, pembebasan, Dunia Ketiga.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)

L Education > L Education (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: ThM .-
Date Deposited: 21 Mar 2022 01:27
Last Modified: 21 Mar 2022 01:27
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/610

Actions (login required)

View Item View Item