Persoalan Kematian dan Kekekalan yang Didekonstruksi sebagai Kritik terhadap Modernitas dan Pasca-Modernitas menurut pandangan Zygmunt Bauman

Putranto, Hendar (2008) Persoalan Kematian dan Kekekalan yang Didekonstruksi sebagai Kritik terhadap Modernitas dan Pasca-Modernitas menurut pandangan Zygmunt Bauman. Masters thesis, Driyarkara School of Philosophy.

[img] Text (Titlepage, contents, abstract,)
HENDAR.pdf - Accepted Version

Download (4MB)

Abstract

Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk membuktikan bahwa isu mortalitas dan imortalitas yang didekonstruksi menjadi strategi-strategi kehidupan dan solvable little problems adalah bagian sentral dan integral dari pemahaman sekaligus kritik Bauman terhadap konsep dan praxis modernitas dan juga pasca-modernitas. Dengan menggunakan pendekatan gabungan antara teori kritis dengan hermeneutika, Bauman berikhtiar untuk melihat dimensi sosial, kultural dan politis dari pelembagaan dan pengorganisasian kematian serta kekekalan dalam hidup sehari-hari, jadi bukan suatu refleksi metafisik atau tafsir berbasis agama. Kematian yang dipandang dan diperlakukan sebagai 'yang-Lain' dari modernitas dipercaya Bauman menjadi titik berangkat permasalahan. Pada gilirannya, hal ini memunculkan strategi dekonstruksi dan aneka macam kebijakan (policy) untuk mengalahkan, menundukkan dan menjinakkan kematian menjadi sejumlah problem seperti degenerasi, hygiene dan imigran yang pada dasarnya bisa dipecahkan atau dicari solusinya. Obsesi modernitas pada tatanan (order) yang coba diwujudkan lewat rasionalisasi, birokratisasi dan desain sosial, identitas tetap, dan penguasaan alam ternyata semakin meminggirkan kematian sebagai peristiwa alamiah menjadi peristiwa budaya, dan hal ini dipertegas dengan medikalisasi kematian sebagai cara modernitas menyiasatinya. Hal yang sama juga terjadi pada isu kekekalan yang didekonstruksi menjadi sejumlah isu-isu kecil yang pada prinsipnya bisa digapai kemampuan manusia, seperti ketenaran (fame), fesyen, games, identitas temporer, dan komunitas sebagai penjangkaran kekekalan di dunia ini. Akan tetapi, dekonstruksi isu mortalitas maupun imortalitas ternyata problematis dalam hal keberpihakan dan keterbukaan aksesnya hanya bagi segelintir orang saja (elit). Dalam situasi yang serba ambivalen ini, tindakan mati bagi yang lain serta tanggungjawab moral yang menjangkau masa depan dan yang-Lain bisa dilihat sebagai jembatan untuk menegaskan kedaulatan subjek yang etis. Kata-kata kunci: Modernitas, pasca-modernitas, kematian (mortalitas), kekekalan (imortalitas), kritik terhadap modernitas, rasionalitas, ambivalensi, kontingensi, orang asing (stranger), tatanan (order), yang-Lain (the Other), tanggungjawab moral, diri yang etis (the ethical self).

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)

H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: ThM .-
Date Deposited: 21 Mar 2022 01:26
Last Modified: 21 Mar 2022 01:26
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/609

Actions (login required)

View Item View Item