Epistemologi Ekonomi dalam Teori Nilai: Sebuah Telaah atas Peralihan dari Teori Nilai-Kerja ke Teori Nilai-Utilitas Berdasarkan Realisme Kritis Roy Bhaskar

Suryajaya, Martin (2012) Epistemologi Ekonomi dalam Teori Nilai: Sebuah Telaah atas Peralihan dari Teori Nilai-Kerja ke Teori Nilai-Utilitas Berdasarkan Realisme Kritis Roy Bhaskar. Masters thesis, Driyarkara School of Philosophy.

[img] Text (Titlepage, abstract, contents, bibliography)
martin.pdf - Accepted Version

Download (5MB)

Abstract

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui mengapa peralihan dari teoni nilai-kerja ke teori nilai-utilitas dalam ilmu ekonomi melibatkan peralihan dari realisme ke antirealisme. Secara umum, persoalan nilai merupakan persoalan keseukuran antar komoditas yang menjadi syarat kemungkinan bagi adanya pertukaran. Teori nilai hendak menjawab apa yang menjadi landasan keseukuran tersebut. Teori nilai-kerja menempatkan landasan keseukuran itu pada kerja. Setiap komoditas seukur satu sama lain karena semuanya sama-sama merupakan pencurahan sejumlah kerja tertentu. Nilai, dengan demikian, dipandang sebagai kualitas inheren komoditas yang tetap ada kendati komoditas tersebut tidak dipertukarkan. Teori nilai-utilitas meletakkan persoalan keseukuran nilai pada ranah psikologis. Setiap komoditas seukur satu sama lain karena semuanya sama-sama merupakan objek hasrat manusia. Nilai komoditas ditentukan oleh manfaatnya (utility) sebagaimana dievaluasi secara subjektif oleh konsumen. Nilai, dengan demikian, dipandang sebagai fenomena mental. Menggunakan realisme kritis Roy Bhaskar sebagai pisau analisis, karya tulis ini merekonstruksi tiga kriteria operasional Bhaskar untuk memilah realisme dan antirealisme dalam ilmu pengetahuan. Kriteria pertama adalah adanya stratifikasi kenyataan: bahwa kenyataan yang teramati bukanlah satu-satunya kenyataan, melainkan hanyalah satu wilayah kenyataan yang dilandasi oleh wilayah struktur nonempirik yang inheren dalam benda. Kriteria kedua adalah adanya stratifikasi penjelasan: bahwa penjelasan identik dengan mencari struktur non-empirik yang menyebabkan adanya fenomena empirik yang hendak dijelaskan dan karena struktur tersebut bekerja secara tendensial, maka penjelasan tidak identik dengan prediksi. Kriteria ketiga adalah status ontologis hukum ilmiah: hukum ilmiah bukan sekadar konjungsi konstan antar peristiwa, melainkan tendensi yang inheren dalam benda dan oleh karena bersifat tendensial, hukum ilmiah selalu berlaku dalam kondisi terbatas dengan mengasumsikan semua faktor yang lain konstan (ceteris pan bus). Berdasarkan ketiga kriteria ini, ditemukan bahwa peralihan dari teori nilai-kerja ke teori nilai-utilitas melibatkan peralihan dari realisme ke antirealisme karena teori nilai-kerja mengakui stratifikasi kenyataan, stratifikasi penjelasan dan status ontologis hukum ilmiah, tiga hal yang kemudian justru ditolak dalam teori nilai-utilitas. Kata-kata kunci: nilai, substansi, teori nilai-kerja, teori nilai-utilitas, keseukuran, pertukaran, penawaran dan permintaan, Hukum Nilai, komoditas, harga alamiah, harga pasar, tenaga-kerja, sumber nilai, regulator nilai, sarana pengukur nilai, utilitas, utilitas marginal, stratifikasi kenyataan, stratifikasi penjelasan, hukum ilmiah

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)

H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: ThM .-
Date Deposited: 18 Mar 2022 08:50
Last Modified: 18 Mar 2022 08:50
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/601

Actions (login required)

View Item View Item