Pergumulan Individu dan Kebatiniahan: Suatu Tilikan Terhadap Fear and Trembling dan Unscientific Postscript Soren Kierkegaard

Garot, Eugenita (2015) Pergumulan Individu dan Kebatiniahan: Suatu Tilikan Terhadap Fear and Trembling dan Unscientific Postscript Soren Kierkegaard. Masters thesis, Driyarkara School of Philosophy.

[img] Text (Titlepage, Contents, Abstract, Bibliography)
EUGEN.pdf - Accepted Version

Download (3MB)

Abstract

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah pertama untuk menunjukkan apa benar prinsip individu lebih tinggi dari pada prinsip universal. Individu merupakan salah satu fondasi penting dalam pemikiran Kierkegaard. Dia mengajukan secara ekplisit sebagai respons religius terhadap kondisi sosial dan politik yang berkecamuk pada masa itu, khususnya Eropa modern. Kondisi pada saat itu dapat direduksi menjadi dua ciri yang saling berkorelasi, yaitu merusak tatanan eksistensi dan individu. Tujuan pemikiran Kierkegaard agar individu dapat melepaskan dari publik dan menyadarkan individu memiliki tanggung jawab terhadap kehidupannya. Kedua, untuk menunjukkan apakah benar ada relasi antara individu dengan kebatiniahan. Dalam Postscript Climacus mengulas tema penting mengenai kebenaran sebagai subyektivitas. Bagaimana manusia memperoleh kebenaran yang membuat hidupnya bermakna? Bagaimana manusia dapat menghidupi dengan benar? Bagi Kierkegaard kebenaran adalah masalah kebatiniahan atau subyektivitas, dan bukan masalah sesuatu yang berada di luar diri manusia atau individu. Kierkegaard tidak menolak kebenaran obyektif, namun yang ia inginkan adalah kebenaran subyektif. Baginya kebenaran berelasi dengan eksistensi. Berikut ini adalah tahapan sekaligus untuk menjawab tujuan penulisan karya tulis. Pertama, apa yang disebut dengan eksistensi manusia menurut Kierkegaard. Kedua, apa itu konsep individu menurut Kierkegaard. Ketiga, apa itu kebatiniahan. Keempat, bagaimana individu dan kebatiniahan dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Karya tulis ini menggunakan tiga kriteria yang dibangun dari pemikiran Kierkegaard untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Kriteria pertama, Kierkegaard menginginkan individu menjadi diri sendiri. Kriteria kedua, dalam kebatiniahan, individu akan mendapatkan pengalaman dari hidupnya sehari-hari dan mampu menemukan Tuhan. Kriteria ketiga adalah ketaatan kepada Allah. Berdasarkan ketiga kriteria ini ditemukan bahwa pertama prinsip individu lebih tinggi dari pada prinsip universal. Kedua, ada relasi antara individu dan kebatiniahan. Kata-kata kunci: absolut, absurd, eksistensi, estetis, etis, harapan, hasrat, iman, individu, kebatiniahan, kebenaran obyektif, kebenaran subyektif, kebebasan, keharusan, lompatan iman, otentik, pahlawan, iman, paradoks, penyerahan diri, proses menjadi diri sendiri, putus asa, religius, terbatas, tak terbatas, tegangan, subyektivitas dan universal.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: ThM .-
Date Deposited: 14 Mar 2022 07:23
Last Modified: 14 Mar 2022 07:23
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/552

Actions (login required)

View Item View Item