Estetika keseteraan:Hubungan antara Estetika dan Politik menurut Jacques Ranciere

Wiyanto, Hendro (2017) Estetika keseteraan:Hubungan antara Estetika dan Politik menurut Jacques Ranciere. Masters thesis, Driyarkara School of Philosophy.

[img] Text (Titlepage, Contents, Abstract, Bibliography)
HENDRO.pdf - Accepted Version

Download (3MB)

Abstract

Karya tulis ini bertujuan untuk memahami hubungan antara estetika dan politik di dunia seni. Istilah estetika selalu dikaitkan dengan masalah persepsi mengenai keindahan, sebagai fenomena alam maupun pada karya seni. Istilah ini berasal dari kata Yunani, aisthêtikos yang artinya persepsi atau pencerapan inderawi. Pada abad ke 18, Baumgarten mulai menggunakan istilah "estetika" sebagai bidang kajian otonom. Estetika inilah yang kemudian berkembang menjadi wacana di dalam sejarah seni (rupa), dan disebut filsafat seni. Namun di dalam perkembangan seni itu sendiri, ideal-ideal dan praktik seni tidak selalu berkaitan dengan yang estetik dalam arti mempersepsi keindahan. Di dunia seni, salah satu soal yang sering diperdebatkan adalah pokok soal (subject matter) politik. Tema-tema politik dipertentangkan dengan estetika di dalam seni. Isi-politik pada karya seni dianggap mengabaikan keindahan estetis karya seni. Untuk memahami hubungan yang lebih mendasar antara estetika dan politik, tesis ini membahas pemikiran Jacques Ranciêre. Rancière menggunakan istilah "distribusi yang inderawi" untuk menamai politik sebagal tatanan yang ditandai oleh partisi dan hierarki. Ia membedakan antara tatanan (la police), politik (la politique) dan yang politis (le politique). Melalui distribusi yang inderawi politik bekerja. Dan di situlah politik tepat berada di jantung estetika. Estetika adalah rezim-rezim pemikiran, dan tiap rezim menandai suatu kurun tertentu. Rezim-rezim pemikiran dalam estetika adalah rezim etis, rezim representasi dan memuncak pada rezim estetis. Relasi antara estetika dan politik dilandasi oleh kesetaraan, yang bagi Ranciere bukanlah pengandaian, tetapi sebagai fakta-fakta yang dengan sendirinya nyata. Pemikiran Rancière membuka ruang untuk pembahasan mengenai seni, estetika dan politik sebagai relasi-relasi yang tidak saling mensubordinasi. Kata-kata kunci: estetika, politik, yang politis, distribusi yang inderawi, partisi, hierarki, kesetaraan, rezim etis, rezim representasi, rezim estetis, subjektivasi politis, estetika primer, revolusi estetika

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)

B Philosophy. Psychology. Religion > BH Aesthetics
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > BH Aesthetics

J Political Science > JA Political science (General)
Depositing User: ThM .-
Date Deposited: 10 Mar 2022 05:11
Last Modified: 10 Mar 2022 05:11
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/530

Actions (login required)

View Item View Item