Jangan Membunuh! Mengungkap Pemikiran Emmanuel Levinas Tentang Diri Dan Kekerasan Terhadap Yang Lain Dalam Bukunya Totality And Infinity Dan Otherwise Than Being Or Beyond

Siom, Firstsan (2024) Jangan Membunuh! Mengungkap Pemikiran Emmanuel Levinas Tentang Diri Dan Kekerasan Terhadap Yang Lain Dalam Bukunya Totality And Infinity Dan Otherwise Than Being Or Beyond. Masters thesis, Driyarkara School of Philosophy.

[img] Text (Pagetitle, Contents, Abstract, First Chapter, Bibliography)
TSS-F.SIOM.pdf - Accepted Version

Download (679kB)

Abstract

Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk mengungkap pemikiran Emmanuel Levinas tentang diri dan kekerasan dalam kedua buku utamanya yakni Totality and Infinity dan Otherwise than Being or Beyond Essence. Analisis Levinas memperlihatkan bahwa diri sesungguhnya berkarakter Yang Sama. Artinya bahwa sang Aku memiliki kecenderungan untuk menyerap dan mengubah yang lain menjadi Yang Sama. Hal ini tampak manakala makanan diubah menjadi energiku, Aku. Ujungnya jelas agar sang Aku merasa nyaman dan kerasan dalam dirinya sendiri. Pemikiran macam ini, oleh Levinas disebut sebagai filsafat egologia. Berhadapan dengan Yang Lain, sang Aku mereduksi individu ke dalam impersonal yakni “makna Ada” yang selama ini mendominasi filsafat Barat. Representasi menjadi cara sang Aku menyentuh Yang Lain tanpa dirinya sendiri disentuh oleh Yang Lain. Karenanya, kesadaran, konsep, gagasan, ide, tematisasi menjadi alat untuk menetralkan keberlainan Yang Lain. Di sini tampak kentara kritik Levinas terhadap ontologi Heidegger. Ini sekaligus menjadi titik awal kekerasan kepada Yang Lain yang dimulai dari pembedaan identitas “kita” dan “mereka”, pemurnian hingga keamanan. Wajah menyingkapkan dirinya sebagai sebuah infinity yang menolak ditematisasi, diinkorporasikan sebagai isi kehidupan. Wajah tampak dengan kata pertamanya “jangan membunuh.” Menurut hemat saya, Levinas menggambarkan dengan tepat bahwa kekerasan kepada Yang Lain berakar kuat pada karakter diri sebagai Yang Sama. Levinas mengatakan, “kala sang Aku diidentifikasikan dengan kesadaran (reason), dijadikan sebagai kekuatan tematisasi dan objektifikasi, maka ia kehilangan kediriannya.” (TI 119) Kata-kata kunci: Egologia, transmutasi, representasi, totalitas, Infinity, Yang Lain, Yang Sama, wajah, keterpisahan, sensibilitas dan tanggung jawab.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: ThM .-
Date Deposited: 07 Oct 2025 13:11
Last Modified: 08 Oct 2025 03:03
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/2345

Actions (login required)

View Item View Item