Bingkasan, Leslie Joseph (2010) Zarathustra Berkata, “Saya Orang Gila.”. Jurnal Filsafat Driyarkara, 31 (1). pp. 81-86. ISSN 0126-0243
![]() |
Text (Cover, contents, article)
JFD-v 31-1-2010-Bingkasan.pdf - Published Version Download (287kB) |
Abstract
Apakah kegilaan itu, ketika Friedrich Nietzsche dalam karyanya The Gay Science, mencanangkan kematian Tuhan justru lewat mulut orang gila? Dalam paham kita sehari-hari, orang gila tidak lebih dari yang tidak mempunyai pikiran, orang yang tidak waras dan tidak dapat bertanggungjawab atas tindakannya. Dalam tulisan ini, penulis ingin menyampaikan eksplorasi penulis tentang sosok orang gila yang ditampilkan oleh Nietzsche. Orang gila itu bukan orang yang tidak waras, dia memiliki pikiran yang sadar dan aktif seperti layaknya orang yang waras. Dia dapat menimbang-nimbang dan membuat keputusan yang sadar. Jika dia memang gila (dalam arti patologis), kegiatan seperti ini sudah tentu tidak dapat dilakukan. Dalam tulisan ini, penulis juga menyinggung sedikit karya dari Kahlil Gibran, yang juga menggunakan sosok orang gila yang mirip orang gila-nya Nietzsche sebagai pembanding. Kata-kata Kunci: orang gila, kegilaan, Friedrich Nietzsche, Kahlil Gibran.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) |
Divisions: | Program Sarjana > Program Studi Filsafat |
Depositing User: | ThM .- |
Date Deposited: | 04 Apr 2025 14:47 |
Last Modified: | 04 Apr 2025 14:47 |
URI: | http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/2186 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |