Yudiarti, Evelyne (2011) Kajian Filsafat Analitik atas Kata ‘Baik” Menurut George Edward Moore. Jurnal Filsafat Driyarkara, 32 (1). pp. 47-59. ISSN 0126-0243
![]() |
Text (Cover, contents, article)
JFD-v. 32-1-2011-Evelyn.pdf - Published Version Download (845kB) |
Abstract
Persoalan “baik” dalam etika cukup lama dianggap sebagai suatu hal yang sudah dimengerti dengan sendirinya dan diterima begitu saja. “Baik” oleh kaum hedonis dimaknai sebagai suatu kondisi di mana segala kenikmatan dapat dicapai, oleh kaum naturalistik dimaknai sebagai segala sesuatu yang sesuai dengan kehendak Allah. Bagi George Edward Moore, semua jawaban tadi tidak memuaskan sebab masih selalu menciptakan pertanyaan yang baru. Selain itu, bukankah kita juga harus dapat menjelaskan apa itu “baik” kepada mereka yang tidak percaya pada Allah? Moore kemudian menunjukkan pentingnya melakukan suatu proses analitik terhadap premis-premis yang mengandung kata “baik”. Melalui kajian analitiknya, kita akan menemukan proses berpikir logis yang menuntun pada pemahaman yang tepat. Filsafat Moore ini kemudian berkembang dan dikenal sebagai filsafat analitik yang kemudian sangat mempengaruhi filsuf-filsuf lainnya, seperti Russell dan Wittgenstein. Melalui Moore kita juga melihat bahwa filsafat analitik bukan melulu didominasi filsafat ilmu positif, melainkan juga oleh ilmu sosial. Kata-kata kunci: baik, kekeliruan naturalistik, konsekuensialisme, intuitif, argumentasi pertanyaan terbuka, utilitarianisme ideal.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat |
Depositing User: | ThM .- |
Date Deposited: | 04 Apr 2025 10:00 |
Last Modified: | 04 Apr 2025 10:00 |
URI: | http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/2174 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |