Tan, Petrus (2022) Kemustahilan Perang: Immanuel Kant Tentang Perdamaian Abadi dan Relevansinya di Indonesia. Gita Sang Surya, 17 (6). pp. 64-79. ISSN 1978-3868
Text (Cover, content, article)
GSS176-IKant.pdf - Published Version Download (6MB) |
Abstract
Ketika hubungan antarmanusia, bangsa dan negara diatur menurut Hukum Rimba—siapa kuat dia menang—perang adalah satu-satunya kepastian, sedangkan perdamaian bersifat sementara dan tak pasti. Bila dua negara akur pada suatu waktu, orang akan tahu, pada waktu lain mereka akan kembali angkat senjata dan saling membunuh. Misalnya bila Jerman dan Prancis berdamai pada tahun 1913, orang akan tahu, pada 1914, mereka akan kembali berperang. Perdamaian hanyalah sebuah terminal, tempat singgah sebentar, ketika pihak-pihak yang bertikai sudah lelah berperang dan menanggung banyak kerugian. Namun, pada masa-masa damai itu juga, mereka diam-diam mengumpulkan kekuatan-kekuatan baru untuk memulai perang berikutnya. Dengan kata lain, perdamaian sekadar momen “daur ulang" untuk perang baru.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat |
Depositing User: | ThM .- |
Date Deposited: | 15 Dec 2024 03:58 |
Last Modified: | 15 Dec 2024 03:58 |
URI: | http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/2028 |
Actions (login required)
View Item |