Subhi, Mohammad (2020) Manusia Teomorfis Dalam Antropologi Metafisis Seyyed Hossein Nasr. Doctoral thesis, Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.
Text (Title Page, List of Contents, Bibliography)
DSTsubhiLG.pdf - Additional Metadata Download (1MB) |
|
Text (Dissertation Summary)
RDSubhi.pdf - Supplemental Material Download (454kB) |
Abstract
Isi disertasi ini merupakan kajian tentang konsep manusia teomorfis dalam pemikiran Seyyed Hossein Nasr. Permasalahan yang hendak dijawab: Mengapa Nasr melihat manusia sebagai makhluk teomorfis? Apakah unsur-unsur teomortis manusia'? Bagaimana menjadi manusia sesuai dengan sifat teomorfisnya? Apakah kritik yang bisa diajukan dan relevansi konsep manusia teomorfis tersebut? Kesimpulan penelitian yang penulis lakukan adalah: Pertama, Nasr menyebut manusia sebagai makhluk teomorfis karena dasar metafisis yang diambil Nasr menunjukkan bahwa manusia berasal dari enyataan Sejati, yaitu Tuhan dan memiliki ketergantungan pada Tuhan dalam keberadaannya. Kedua, dengan demikian unsur-unsur teomorfis manusia selalu mempunyai keterkaitan dengan Yang llahi yaitu bahwva manusia dipahami sebagai cermin sempurna Yang llahi; manusia berasal dari yang llahi: yang harus dilakukan manusia adalah menjadi hamba sekaligus wakil Tuhan: unsur Ruh Ilahi adalah esensi manusia; manusia dibekali daya Ilahi bawaan, yakni intelegensi, kehendak bebas, dan kemampuan bicara; ragam tipologi manusia memantulkan aspek-aspek Ilahi. Ketiga, menjadi manusia berarti mewujudkan keadaan manusia universal dengan melalui tiga jalan spiritual (pengetahuan, cinta dan tindakan) yang dipadukan dengan melakukan kebajikan spiritual (kerendahan hati. kemurahan hati dan kejujuran). Keempat, beberapa catatan kritis atas konsep manusia teomortis Nasr antara lain: Secara isi, tidak ada yang baru dalam konsep manusia teomortis, hanya formulasinya yang baru.: pendasaran metafisis Nasr menggunakan penalaran aksiomatis meskipun tidak sampai jatuh pada dogmatisme; prioritas ontologis tripartit pada ruh yang tidak terelakan dalam spiritualisme Nasr; ruh yang tidak terjelaskan secara tuntas keniscayaan penggunaan epistemologi kehadiran, dan terakhir jalan spiritual yang tidak bisa lepas dari agama ortodoks. Relevansi konsep manusia teomorfis Nasr adalah dalam memberi tawaran penggalian inti agama yang memiliki pesan kemanusiaan untuk mengatasi masalah sikap keberagamaan radikal yang mengabaikan rasa kemanusiaan. Konsep manusia teomorfis pun dapat memberi dasar dan perspektitf baru pengembangan pendidikan transformatif, yakni model pendidikan yang melibatkan keseluruhan unsur metaf+sis manusia (tubuh, jiwa dan ruh).
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat |
Depositing User: | Th.M. Admin Driyarkara |
Date Deposited: | 02 Mar 2021 04:19 |
Last Modified: | 02 Mar 2021 04:19 |
URI: | http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/169 |
Actions (login required)
View Item |