MENJADI PRIBADI OTENTIK: Filsafat Transendetal Lonergan Sebagai Dasar Bagi Pembaruan Pendidikan.

Heliarko, Gregorius (2013) MENJADI PRIBADI OTENTIK: Filsafat Transendetal Lonergan Sebagai Dasar Bagi Pembaruan Pendidikan. Doctoral thesis, Driyarkara School of Philosophy.

[img] Text (Cover, list of contents, bibliography)
DSTgregLG.pdf - Additional Metadata

Download (1MB)
[img] Text (Dissertation Summary)
RDgregLG.pdf - Supplemental Material

Download (3MB)

Abstract

Pendidikan menggunakan pendekatan kognitif sebagai sarana membantu orang mengetahui dunianya. Tindakan mengetahui itu sendiri masih meninggalkan persoalan epistemologis antara empirisme dan idealisme. Tradisi Aristotelian-Thomistik yang diwarisi Maréchal mensintesakan data inderawi dan kemampuan intelek sebagai pembentuk pengetahuan. Realisme ini mengklaim bahwa esensi metafisis sebuah obyek identik dengan esensinya dalam konsepnya. Upaya Kant mengembangkan ide ini berakhir dengan antimoni baru antara pemahaman dan penalaran. Lonergan melanjutkan tradisi Aristotelian-Thomistik dalam menjawab persoalan yang dihadapi Kant. Dia mengembangkan pengertian horison yang mencakup kutub obyektif dan subyektif pengetahuan. Kutub obyektif membawanya pada dunia teori modern, kutub subyektifnya melahirkan teori kognitifnya. Tindakan mengetahui adalah sebuah struktur dinamis yang mengaitkan tindakan-tindakan koginitif: pengalaman, pemahaman, dan putusan reflektif. Ketaatan pada prinsip-prinsip transendental yang ada di dalam tindakan itu sendiri membawa orang kepada otentisitasnya. Inilah tindakan menjadikan milik diri. Persoalan utama pendidikan ada pada hadir tidaknya filsafat pendidikan. Lonergan lebih tegas lagi menyorot pada yang baik pada manusia yang harus dikembangkan dalam pendidikan, melalui tindakan menjadikan milik-diri. Yang baik pada manusia berupa sebuah struktur tak bervariasi yang konkret, yang menghasilkan perubahan pada 'ada,' termasuk dirinya. Pengenalan akan 'ada' akan mendorong orang kepada yang baik, terutama terkait dirinya. Yang baik ini bersifat isomorfis. Pengembangannya membangun horison dan dunia makna seseorang. Lonergan mendorong pengembangan yang bersifat teoretis konseptual dengan kombinasi antara inovatif dari bawah ke atas dan pendamaian dari atas ke bawah. Konsistensi filsafat transendental dan pemikiran Lonergan tentang pendidikan nampak pada tujuan filsafatnya sendiri yang bersitfat pedagogis, keduanya menggunakan metode transendental, mengakui dan mengembangkan sifat polimorfisme dari kesadaran, pendidikan membantu orang menyingkap realitas 'ada,' tindakan menjadikan milik diri menjadi tindakan utamanya, agar orang berkembang horisonnya, dan perkembangan sains sebagai pola yang dicontoh. Keterbatasan pemikiran Lonergan terletak pada metafisika yang diandaikan harus diterima oleh setiap orang, gerak pertobatan yang searah saja dari intelektual ke arah religius, dan pengandaian adanya nilai yang dihidupi secara otentik di dalam komunitas. Sebagai pengembangan diusulkan sebuah dinamika pengembangan diri ke arah kepemimpinan diri dengan dinamika bawah ke atasnya pencarian diri, penemuan diri, pengembangan diri, dan pemberian diri.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)

L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: Th.M. Admin Driyarkara
Date Deposited: 02 Mar 2021 04:18
Last Modified: 02 Mar 2021 04:18
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/162

Actions (login required)

View Item View Item