IMPLIKASI ETIS DAN POLITIS IDENTITAS NARATIF DALAM PEMIKIRAN PAUL RICOEUR: DARI SUBJEK PENAFSIR MENUJU SUBJEK ETIS DAN POLITIS

Andriyan Permono, Simon (2021) IMPLIKASI ETIS DAN POLITIS IDENTITAS NARATIF DALAM PEMIKIRAN PAUL RICOEUR: DARI SUBJEK PENAFSIR MENUJU SUBJEK ETIS DAN POLITIS. Masters thesis, Driyarkara School of Philosophy.

[img] Text (Titlepage, Abstract, Contents, Bibliography)
simon.pdf - Accepted Version

Download (390kB)

Abstract

Perjalanan filosofis Paul Ricoeur sepanjang hidup dan karir mengajarnya berkutat pada satu pertanyaan: "Siapakah manusia?" Secara umum, proyek filsafat yang dikerjakan oleh Ricoeur mengarah pada perkara antropologi filosofis. Tentu saja, persoalan subjektivitas dalam sejarah filsafat barat dapat dengan mudah dilacak jejaknya dari istilah cogito. Menurut Ricoeur, adalah Sokrates yang awal mulanya menggunakan gagasan tentang cogito ketika ia meminta setiap orang untuk memandang ke dalam diri. Lalu, cogito mencapai puncaknya pada Descartes yang berseru, "Aku berpikir maka aku ada." Hingga, pada akhirnya, tradisi cogito ini hadir dalam konsep egologi yang ditawarkan oleh Husserl. Kritik Ricoeur kepada egologi Husserl ini kemudian membuahkan gagasan bahwa subjektivitas merupakan buah penafsiran teks dalam arti luas. Pada gilirannya, eksplorasi Ricoeur terhadap perkara subjektivitas berujung pada persoalan identitas. Ia memunculkan apa yang disebutnya sebagai identitas personal. Identitas personal tidak lain merupakan dialektika antara identitas kesamaan (idem, sameness) dan kedirian (ipse, selfhood). Apa yang dimaksud dengan identitas kesamaan adalah karakter; yang dapat diuraikan sebagai tegangan antara nilai-nilai yang diserap melalui kebiasaan-kebiasaan sehingga mencerminan keteguhan diri. Identitas idem ini dapat dikenali dari ciri fisik, nilai-nilai, kebiasaan, maupun keanggotaan seseorang dalam suatu kelompok. Sementara itu, identitas ipse adalah identitas yang memberi penekanan pada dimensi tanggung jawab seseorang. Dalam identitas ipse ini, terdapat keajekan diri (self-constancy) yang nampak pada tindakan memegang janji. Melalui permenungan tentang hermeneutika dan persoalan narasi dalam kerangka filsafat refleksif, Ricoeur justru mampu memberi tawaran baru untuk memahami identitas manusia. la menawarkan konsep identitas naratif yang pada gilirannya memuat implikasi etis dan politis. Dalam konteks etikanya, Ricoeur kemudian sampai pada pandangan manusia sebagai subjek etis sekaligus politis. Kata-kata kunci: hermeneutika fenomenologis, idealisme Husserl, filsafat tindakan, identitas personal, identitas ipse, identitas idem, identitas naratif, identitas personal, karakter, keajekandiri, menepati janji, tanggung jawab, etika, moralitas, kebijaksanaan praktis, Liyan, politi, politik.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)

B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: ThM .-
Date Deposited: 22 Feb 2022 07:42
Last Modified: 22 Feb 2022 07:42
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/450

Actions (login required)

View Item View Item