NARATIF DAN PENDIDIKAN MANUSIA BERDAYA DI DALAM FILSAFAT PAUL RICOEUR

Erwan, - (2020) NARATIF DAN PENDIDIKAN MANUSIA BERDAYA DI DALAM FILSAFAT PAUL RICOEUR. Doctoral thesis, Driyarkara School of Philosophy.

[img] Text (Title Page, List of Content, Bibliography)
DSTerwanLG.pdf - Additional Metadata

Download (635kB)
[img] Text (Dissertation Summary)
RDerwanLG.pdf - Supplemental Material

Download (258kB)

Abstract

Penggunaan naratif di dalam pendidikan cenderung masih reduktif kepada analisis unsur-unsur instrinsik atau pelajaran moral. Meskipun sudah ada usaha untuk mengaitkan teks sastra naratif kepada pendidikan dengan lebih utuh, seperti di dalam konsep “penyekolahan gairah” Karen E. Bohlin, kaitan tersebut belum didukung oleh filsafat bahasa, manusia, dan etika yang lebih komprehensif. Tulisan ini menunjukkan bahwa meskipun Paul Ricoeur sangat sedikit menulis tentang pendidikan, filsafatnya yang mencakup banyak tema—dari teks, manusia, hingga etika—menawarkan perspektif baru bagi kedudukan naratif di dalam pendidikan. Dengan menganalisis Time and Narrative dan Oneself as Another sebagai sumber utama, serta tulisan Ricoeur yang lain tentang pendidikan, imajinasi, teks, perasaan, dan hasrat sebagai sumber pendukung, penulis menyimpulkan fungsi fundamental naratif sebagai pembentuk identitas temporal, naratif, dan etis yang memberdayakan manusia untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan menurut pandangan Ricoeur—yakni untuk mempersiapkan peserta didik untuk berperan aktif di dalam diskusi publik untuk perencanaan arah ekonomi, menjalankan etika keyakinan dan kuasa, serta menghidupi (menghidupkan) nilai tradisional di masa sekarang—dihubungkan dengan filsafat Ricoeur tentang hasrat (thymos), waktu, dan naratif, serta dibaca kembali dengan terang manusia berdaya (homo capax) sebagai penerima pendidikan. Konfigurasi naratif fiksi dan sejarah menata pengalaman prafigurasi dan mefigurasikannya sebagai perasaan waktu yang baru melalui kegiatan membaca, yang menghubungkan pembaca dengan komunitas historis tertentu sehingga memberikan identitas naratif kepadanya. Pembacaan naratif memampukan manusia memahami dirinya secara naratif, mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh cerita, dan mengenal dirinya dengan lebih baik di tengah-tengah diri yang lain. Naratif sebagai perantara deskripsi dan preskripsi mempertemukan diri dengan yang lain di sebuah dunia yang mungkin dan memberikan kemungkinan baru untuk mempraktikkan tanggung jawab. Naratif dengan demikian menata kembali hasrat manusia berdaya di dalam waktu untuk mengarah kepada kehidupan yang baik bersama dan bagi orang lain di dalam lembaga yang adil. Pandangan Ricoeur tentang tujuan pendidikan untuk membangun peradaban dapat dicapai melalui pendidikan naratif bagi manusia berdaya. Kata Kunci: manusia berdaya, pendidikan hasrat, inovasi semantik, perasaan ontologis, perasaan temporal, naratif fiksi dan sejarah, prafigurasi, konfigurasi, refigurasi, identitas naratif, idem dan ipse, identitas etis, ontologi diri.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)

P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: Th.M. Admin Driyarkara
Date Deposited: 08 Mar 2021 02:47
Last Modified: 08 Mar 2021 02:47
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/178

Actions (login required)

View Item View Item