Post-Truth: Neosofisme Kontemporer

Setyo Wibowo, Augustinus (2022) Post-Truth: Neosofisme Kontemporer. In: Cara Kerja Ilmu Filsafat dan Filsafat Ilmu. Dari Dialektika ke Dekonstruksi. KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), Jakarta, pp. 292-316. ISBN 978-602-481-910-1; Digital 978-602-481-911-8

[img] Text
Post-Truth 290-316.pdf

Download (1MB)

Abstract

Post-truth muncul ke kesadaran publik ketika kata itu dinobatkan oleh Oxford Dictionary sebagai “word of the year” pada November 2016. Kata “post-truth” tiba-tiba menjadi sangat populer. Ia dikaitkan dengan pilpres di AS dan referendum di Inggris yang berujung pada Brexit (2016). Kata post-truth dipakai untuk membicarakan ketidakpercayaan pada data, pemalsuan data, penolakan untuk berpikir secara rasional dan normal, dan kebohongan terangterangan (McIntyre 2018,1). Pada saat kampanye referendum, politisi pendukung Brexit (Nigel Farage dan Boris Johnson) membuat kampanye bahwa “setiap minggu Inggris harus setor 350 juta poundsterling” kepada Uni Eropa! Sebuah kebohongan luar biasa yang dipercaya oleh banyak orang Inggris, sehingga akhirnya Brexit menang. Boris Johnson pun sekarang menjadi Perdana Menteri Inggris. Kampanye Trump juga dipenuhi berbagai isu bohong, dan dengan cara itu ia menang pemilu! Trump begitu sering mengatakan kebohongan dengan yakin, dan didukung dengan alternative fact (istilah yang diciptakan Kellyanne Conway, pembantu dekat Trump).

Item Type: Book Section
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
Divisions: Program Sarjana > Program Studi Filsafat
Depositing User: Anoki Antonia
Date Deposited: 13 Apr 2023 00:58
Last Modified: 13 Apr 2023 00:58
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/914

Actions (login required)

View Item View Item