Setyo Wibowo, Augustinus (2019) Kritik Nietzsche atas Demokrasi: Rezim Setara-tapi-galau Merindukan Identitas. Basis, 05-06 (68). pp. 14-27. ISSN 0005-61389
Text
2019, 05-06-halaman Filsafat Rm. Setyo.pdf Download (1MB) |
Abstract
Kesetaraan dan kebebasan tanpa batas dalam demokrasi membuat orang kehilangan arah dan patokan. Gejala setia buta pada capres masing-masing, atau maraknya fanatisme agama, menunjukkan besarnya kebutuhan akan pegangan di rezim demokrasi. Secara kasat mata, kebebasan membuat orang terserak dan butuh pegangan, yang ekstremnya memunculkan fanatisme. Secara lebih subtil, menurut Nietzsche, demokrasi sendiri adalah pegangan baru setelah kematian Tuhan. Demokrasi adalah “bayangbayang Tuhan” yang dipeluk erat manusia rata-rata yang bingung menghidupi Nihilisme.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) |
Divisions: | Program Sarjana > Program Studi Filsafat |
Depositing User: | Anoki Antonia |
Date Deposited: | 12 Apr 2023 07:48 |
Last Modified: | 12 Apr 2023 07:48 |
URI: | http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/908 |
Actions (login required)
View Item |