Kucing Schrödinger dan Mengapa Agama Tidak Boleh Menyingkirkan Ilmu Pengetahuan

Magnis-Suseno, Franz (2022) Kucing Schrödinger dan Mengapa Agama Tidak Boleh Menyingkirkan Ilmu Pengetahuan. In: Menemukan Allah dalam Sains dan Manusia. Penerbit PT Kanisius, Yogyakarta, pp. 117-133. ISBN 978-979-21-7468-7

[img] Text (Cover, Titlepage, Contents, Preface)
TemuAllah.pdf - Cover Image

Download (3MB)

Abstract

Magnis-Suseno melihat dalam 130 tahun terakhir, fisika menghadapkan manusia pada situasi yang mengherankan, dahsyat, serta mengagumkan. Tiga hal yang disebutnya: terbentuknya alam raya "atropik", adanya teori relativitas khusus dan umum Albert Einstein, serta hadirnya fisika kuantum. Kenyataan-kenyataan ini menghasilkan beberapa implikasi. Pertama, pengetahuan sebagai "Pencerminan realitas" itu perlu dilepaskan. Kedua, runtuhnya dogma determinisme. Ketiga, penyangkalan terhadap dasar dogmatisme analitis. Oleh karena itu, ada beberapa tantangan lanjutan bagi filsafat zaman ini, antara lain: menjelaskan proses kehidupan yang berasal dari materi tak bernyawa, proses perkembangan organisme dari yang berbentuk sederhana hingga manusia, serta pemahaman tentang tubuh dan jiwa. Magnis-Suseno lalu mengajak teka-teki perkembangan dan evolusi alam raya antropik. Baginya beragama tak meminta seseorang melepaskan nalarnya; dilain sisi, bernalar tak mengharuskan seseorang melepaskan agamanya.

Item Type: Book Section
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion

Q Science > Q Science (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: ThM .-
Date Deposited: 16 Jan 2023 02:53
Last Modified: 16 Jan 2023 02:53
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/796

Actions (login required)

View Item View Item