Teori Evolusi dan Iman akan Penciptaan: Dialog antara Sains dan Agama.

Sudarminta, J. (2022) Teori Evolusi dan Iman akan Penciptaan: Dialog antara Sains dan Agama. In: Menemukan Allah dalam Sains dan Manusia. Penerbit PT Kanisius, Yogyakarta, pp. 57-86. ISBN 978-979-21-7468-7

[img] Text (Cover, Titlepage, Contents, Preface)
TemuAllah.pdf - Cover Image

Download (3MB)

Abstract

Dalam tulisan ini dikupas teori evolusi yang menimbulkan kontroversi di kalangan umat beragama. Apakah evolusi dapat dipadukan dengan iman akan penciptaan atau sebaliknya justru bertentangan? Mereka yang menyanggah kemungkinan memadukan evolusi dan iman akan penciptaan itu merujuk pada ketaksesuaian konsep evolusi dengan keluhuran martabat manusia, serta keyakinan tentang penciptaan oleh Tuhan langsung dari ketiadaan. Ketidakselarasan antar evolusi dan kisah penciptaan muncul pula karena paham literalisme biblis yang membaca Kitab Suci sebagai buku ilmu pengetahuan, serta adanya ideologi materialisme ilmiah dan naturalisme yang dapat meyakinkan seseorang bahwa alam semesta itu dapat dijelaskan berdasarkan prinsip materi dan gerak. Ada tiga bentuk dialog yang dapat terjadi antara agama dan sains yang dibahas oleh Sudarminta. Pertama, model kompleksitas dan organisasi diri. Teori evolusi bisa menjelaskan asal kemunculan organisme yang kompleks dari yang kurang kompleks. Kedua, konsep informasi. Allah dapat memberi makna pada teori evolusi yang dipahami sebagai mekanisme alam yang terlihat bersifat acak. Ketiga, hierarki bertingkat. Allah yang adalah Penyebab Pertama munculnya tatanan dan kebaruan dalam alam ciptaan itu, tak perlu dipertentangkan dengan teori evolusi sebagai proses kerja penyebab kedua. Selain model dialog tersebut, Sudarminta menambahkan pula tiga model integrasi antara teori evolusi dan iman akan penciptaan. Dalam desain evolusioner, evolusi menunjukkan adanya hubungan antara unsur kebetulan dan unsur hukum yang saling memberikan pengaruh; serta Tuhan dipahami sebagai pembuat desain bagi alam yang mampu mengatur dirinya sendiri. Dalam pengertian akan Tuhan dan Penciptaan yang terus berlangsung, Tuhan dipahami sebagai komunikator yang memberi makna melalui pola-pola alam dan melalui pribadi Yesus Kristus. Dalam model filsafat proses, Tuhan dipahami sebagai sumber tatanan dan kebaruan; Ia menyajikan kemungkinan-kemungkinan baru tetapi tetap membiarkan alternatif itu terbuka serta Ia mempersuasi adanya tanggapan dari entitas-entitas dalam dunia. Jadi, teori evolusi dan iman akan penciptaan tak perlu dipertentangkan. Keduanya menuntut keterbukaan baik dari kaum beragama serta para ilmuwan sekuler sehingga dialog dan integrasi dapat terbentuk dan keduanya saling diperkaya.

Item Type: Book Section
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)

B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion

Q Science > Q Science (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: ThM .-
Date Deposited: 16 Jan 2023 02:53
Last Modified: 16 Jan 2023 02:53
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/794

Actions (login required)

View Item View Item