Budianto, Lilian (2022) The Control over Perception of Mass Violence through Strategic Labelling. Diskursus. Jurnal Filsafat dan Teologi, 18 (2). pp. 192-217. ISSN 1412-3878; 2580-1686
|
Image (Journal Cover)
CoverDiskursus18-2-2022.jpg - Cover Image Download (48kB) | Preview |
|
Text (Journal Article)
ArtLilian.pdf - Published Version Download (193kB) |
Abstract
This paper examines the creation and use of names that refer to a mass violence in Indonesia that occurred in May 1998 in several cities. The media has dubbed the event the May 1998 riots. Alternative names have been widely used and each represents either a different portrayal of the event or social political stance towards the event. Using discourse analysis, this paper will demonstrate how the choice of names affects presentation of the event, recognition of what actually happened, and the identifi cation of parties involved, both the perpetrator and the victim. The labels assigned by the media to the event serve to promote certain points of view, shape social narrative and influence readers’ understanding of mass violence. This paper found that the use of May 1998 as the token has blurred the nature of the event that is arguably politically motivated and downplayed the violence suffered by a particular group targeted during the riots. Keywords: May 1998 riots, discourse analysis, language, strategic labelling, discrimination, mass violence, power Tulisan ini meneliti penggunaan nama untuk peristiwa kekerasan massa di Indonesia yang terjadi pada bulan Mei 1998 di beberapa kota. Media massa pada umumnya menggunakan nama Kerusuhan Mei 1998 untuk merujuk pada peristiwa tersebut. Beberapa nama alternatif juga dipergunakan secara luas dan masing-masing nama merepresentasikan gambaran atau pandangan sosial politis yang berbeda terhadap peristiwa tersebut. Penulis akan menggunakan analisa diskursus untuk menunjukkan bagaimana penamaan berpengaruh terhadap presentasi peristiwa, pengakuan atas apa yang terjadi dan pengidentifikasian pihak-pihak yang terlibat, baik sebagai pelaku maupun korban. Label yang diberikan oleh media massa terhadap peristiwa tersebut berperan dalam membentuk narasi sosial dan mempengaruhi pemahaman pembaca akan kejadian tersebut. Tulisan ini menemukan bahwa penggunaan sebagai penanda pada penamaan telah mengaburkan peristiwa yang dilatarbelakangi unsur politis tersebut dan juga menyampingkan kekerasan yang dialami oleh kelompok tertentu selama kerusuhan. Kata kunci: Kerusuhan Mei 1998, analisis wacana, bahasa, strategi penamaan, diskriminasi, kerusuhan masal, kekuasaan
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Program Sarjana > Program Studi Filsafat |
Depositing User: | ThM .- |
Date Deposited: | 07 Nov 2022 01:42 |
Last Modified: | 07 Nov 2022 01:42 |
URI: | http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/777 |
Actions (login required)
View Item |