Masalah Kebebasan menurut Erich Fromm: Sebuah refleksi filosofis atas masalah kemanusiaan di jaman modern

Sihotang, Kasdin (2004) Masalah Kebebasan menurut Erich Fromm: Sebuah refleksi filosofis atas masalah kemanusiaan di jaman modern. Masters thesis, Driyarkara School of Philosophy.

[img] Text (Titlepage, contents, abstract, bibliography)
kasdin.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Tujuan tesis ini adalah untuk mendalami pemikiran Erich Fromm tentang hubungan kebebasan dengan permasalahan manusia modern dan solusi altenatif untuk mengatasi persoalan tersebut. Penulis beranjak dari dua pertanyaan: Apakah ada hubungan antara persoalan kemanusiaan di jaman modern dengan kebebasan? Solusi apa yang bisa digali untuk mengatasi permasalahan tersebut? Melalui karya-karyanya Erich Fromm memberikan jawaban atas dua persoalan ini. Ia menunjukkan bahwa kebebasan yang digenggam manusia modern bukan tanpa masalah. Ini terjadi karena kebebasan itu bersifat ambigu. Di satu sisi kebebasan membuat manusia sadar akan siapa dirinya berhadapan dengan realitas sosialnya, di sisi lain ia justru membawa penderitaan. Dalam kenyataannya, kebebasan membuat manusia jatuh lagi dalam ikatan-ikatan baru yang tidak memiliki identitas yang jelas. Belenggu-belenggu ini menjadikan kualitas kehidupan semakin tidak bermakna. Wujudnya adalah alienasi, pengobjekan manusia oleh manusia, pematian identitas diri dan sikap merusak serta otoriter. Semua ini menghantui manusia di jaman modern dan dilakukan untuk memperoleh keamanan dan ketenangan yang telah hilang. Ambiguitas ini terdapat dalam seluruh perjalanan manusia, khususnya dalam gerakan Protestantisme dan Kapitalisme. Dalam kedua periode tersebut ketidakbermaknaan diri dan kehidupan semakin dihayati. Berhadapan dengan situasi sosial yang tidak sehat itu Fromm mencoba menawarkan solusi, yakni mengembangkan gagasan mengenai kebebasan positif dan etika humanistik. Penghayatan atas dua nilai ini membuat manusia menghargai nilai-nllai kemanusiaan. Dalam gagasan mengenai kebebasan positif, ada ajakan agar manusia modern menghayati nilai-nilai mendasar yang melekat di dalam diri manusia, yakni spontanitas dan cinta yang produktif, sementara dalam etika humanistik, ada upaya untuk menyadarkan kita akan pentingnya menempatkan manusia sebagai ukuran segala-galanya. Dalam hal ini pemahaman yang baik mengenai siapa manusia dan nilai-nilai yang melekat di dalam dirinya merupakan dasar yang penting. Kata Kunci: Kebebasan positif, manusia, etika humanistik, spontanitas, cinta produktif, ambiguitas, humanisme, biophilia, kehilangan jati diri, jaman modern.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: A General Works > AZ History of Scholarship The Humanities
B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: ThM .-
Date Deposited: 28 Mar 2022 04:13
Last Modified: 28 Mar 2022 04:13
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/634

Actions (login required)

View Item View Item