Sumbangan dan Keterbatasan Filsafat Ekologi Skolimowski dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan 2030 PBB

Laksmi, Brigitta Isworo (2017) Sumbangan dan Keterbatasan Filsafat Ekologi Skolimowski dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan 2030 PBB. Masters thesis, Driyarkara School of Philosophy.

[img] Text (Titlepage, Contents, Abstract, Bibliography)
ISWORO.pdf - Accepted Version

Download (3MB)

Abstract

Henryk Skolimowski mengkritik dominasi pandangan filsafat kontemporer yang menurut dia telah menyebabkan krisis ekologi karena memandang alam sebagai entitas terpisah dari manusia sebagai pengada. Filsafat ekologi Skolimowski berpandangan bahwa relasi manusia dan alam adalah sebagai co-creator, di dalam proses evolusi dunia. Filsafat ekologi memiliki cara pandang baru tentang dunia, yang disebut dengan The World as Sanctuary. Dalam cara pandang tersebut, dunia diibaratkan sebagai rumah yang nyaman, aman, dan suci serta harus dijaga kesakralannya. Filsafat ekologi bercorak holistik, dalam hal ini memberikan penghargaan kepada alam dan kehidupan (reverential) serta memandang manusia turut berpartisipasi (participatory) di dalamnya, sejalan dengan proses evolusi kosmos. Deklarasi PBB "Transformasi Dunia Kita: Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030" (Transforming Our World. The 2030 Agenda for Sustainable Development) menyatakan tujuan dan target pembangunan yang sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan. Meski penyusunan deklarasi telah dilakukan secara inklusif, penetapan tujuan serta target pembangunan yang meliputi banyak aspek, dalam perspektif filsafat ekologi Skolimowski, hal itu tidak mengandung sifat antropik dan antropokosmik. Unsur-unsur filsafat ekologi seperti spiritualitas dan nilai-nilai intrinsik alam, tidak menjadi pendasaran Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030. Agenda tersebut mendasarkan tujuan dan target-targetnya pada unsur-unsur: manusia (people), planet (planet), kesejahteraan (prosperity), dan perdamaian (peace). Filsafat ekologi Skolimowski memiliki keterbatasan untuk digunakan sebagai pendekatan praktis penyelesaian krisis lingkungan kontemporer, karena prinsip antropik dan antropokosmik mensyaratkan kesadaran individual, sedangkan pendekatan penyelesaian persoalan lingkungan lebih sering dari sisi politik-ekonomi. Kata-kata kunci: Filsafat kontemporer, krisis ekologi kontemporer, pohon kehidupan, The World as Sanctuary, kosmologi ekologi, humanisme ekologi, pembangunan berkelanjutan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: ThM .-
Date Deposited: 10 Mar 2022 05:11
Last Modified: 10 Mar 2022 05:11
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/531

Actions (login required)

View Item View Item