Transfigurasi Diri Menurut Pandangan Filsafat Friedrich Nietzsche

de Fretes, Paul Morris (2018) Transfigurasi Diri Menurut Pandangan Filsafat Friedrich Nietzsche. Masters thesis, Driyarkara School of Philosophy.

[img] Text (Titlepage, Contents, Abstract, Bibliography)
MORRIS.pdf - Accepted Version

Download (3MB)

Abstract

Penelitian pada tesis ini bertujuan untuk menunjukan hubungan antara transfigurasi diri dengan proyek filsafat moral Nietzsche yakni revaluasi seluruh nilai (Revaluation of all Values). Revaluasi seluruh nilai adalah jawaban atas nihilisme yang ia prediksi akan terjadi akibat runtuhnya moralitas Kristiani. Tanpa transfigurasi diri yakni perubahan bentuk diri lama yang usang menjadi bentuk diri yang lebih luhur dan mulia, penilaian ulang seluruh nilai tidak dapat dilakukan. Jalan menuju transfigurasi diri pertama-tama adalah dengan memahami gagasan tentang diri. Pemahaman tepat tentang diri akan membuka potensi sehingga seseorang mampu membeni jarak pada moralitas dan menuntunnya agar memiliki kualitas Moralitas Tuan. Sebaliknya, pandangan tentang diri yang tidak tepat akan menuntun untuk mengikuti nilai-nilai moral yang dihasilkan oleh tradisi secara membuta, cermin kualitas Moralitas Budak. Pada karya ini akan ditelaah kritik Nietzsche terhadap gagasan 'diri' dalam pandangan tradisional yaitu pandangan Descartes tentang cogito dan pandangan ego transendental Immanuel Kant. Kritik ini menjadi titik berangkatnya membangun konsep diri sebagai multisiplitas subyektif (Seele als Subjekts-Vielheit) dan diri sebagai struktur sosial (Seele als Gesellschaftbau) yang tersusun dari elemen-elemen konstituen berupa macam-macam dorongan (Drive/Triebe) dan perasaan (Affects/Affekte). Setelah memahami interaksi khaotik antar elemen pembentuk diri, jalan menuju transfigurasi diri adalah dengan melakukan disiplin diri yakni penguasaan diri (self- mastery), penciptaan din (self-creation), dan pelampauan diri (self-overcoming), secara terus-menerus sebagaimana tercermin pada konsep Manusia yang Melampaui (Overman / Ubermensch). Saat keterserakan unsur-unsur diri dapat ditransfigunasikan dan apa yang disebut diri dapat tercapai, seseorang mampu memeriksa bermacam motif pada nilai-nilai moralitas yang dipegangnya maupun nilai-nilai moral yang dipercaya oleh banyak orang, suatu budaya, atau peradaban. Pada akhinnya akan ditunjukkan bahwa transfigurasi diri merupakan syarat dan kunci dapat di!akukannya penilaian ulang seluruh nilai dalam kerangka filsafat Friedrich Nietzsche. Kata-Kata Kunci: Diri Sebagai Struktur Sosial (Seele als Gesellschaftbau), Dorongan (Drives! Triebe), Cogito, Ego Transendental, Manusia yang Melampaui (Overman Ubermensch), Moralitas Budak, Moralitas Kristiani, Moralitas Tuan, Multiplisitas Subyektif (Seele als Subjekts-Vielheit), Nihilisme, Pelampauan Diri (Self: Overcoming), Penguasaan Diri (Self-Mastery), Penciptaan Diri (Self-creation), Revaluasi seluruh nilai (Revaluation of All Values), Perasaan Affects/Affekte), Transfigurasi Diri (Self-Transfiguration).

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: ThM .-
Date Deposited: 01 Mar 2022 02:16
Last Modified: 01 Mar 2022 02:16
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/478

Actions (login required)

View Item View Item