Tjaya, Thomas Hidya (2015) Fenomenologi Sebagai Filsafat dan Usaha Kembali Ke Permulaan. Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara, 14 (2). pp. 221-248. ISSN 1412-3878
Text
3 hidya.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (165kB) |
Abstract
Dalam pengantar pada karyanya Phenomenology of Perception, Merleau-Ponty praktis mengidentikkan filsafat dengan fenomenologi sebagai usaha untuk mempelajari kembali bagaimana cara melihat dunia. Dalam upaya tersebut ia mengajak pembaca, mengikuti slogan khas fenomenologi Husserl, untuk kembali ke permulaan atau bendabenda itu sendiri. Yang menarik adalah bahwa permulaan yang dianalisis oleh Merleau-Ponty justru tubuh manusia, sebuah dimensi yang cenderung dipandang rendah dalam sejarah filsafat Barat. Ia tidak sendirian dalam hal ini, mengingat dalam fenomenologinya Levinas juga menekankan sensibilitas sebagai locus etika. Menurut penulis, gerakan fenomenologi menuju hal yang sensibel (the sensible) ini tidaklah mengubah hakikat filsafat sebagai usaha untuk mencari asal mula realitas. Realitas yang tersingkap dalam orientasi demikian justru menjadi lebih integral dan komprehensif daripada apa yang selama ini dikenal dalam sejarah filsafat dan sains. Meskipun demikian, orientasi pada pengalaman konkret manusia untuk menggali dasar realitas secara potensial menimbulkan masalah bagi fenomenologi itu sendiri yang selalu ingin kembali ke permulaan.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fenomenologi, asal mula, permulaan, ada-dalam-dunia, sains |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat |
Depositing User: | Anoki Antonia |
Date Deposited: | 18 Sep 2020 04:02 |
Last Modified: | 24 Sep 2020 02:27 |
URI: | http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/4 |
Actions (login required)
View Item |