Epistemologi Pasca-kebenaran dalam Kajian Steve Fuller.

Silalahi, Elisabeth Rotua Susiani (2023) Epistemologi Pasca-kebenaran dalam Kajian Steve Fuller. Masters thesis, Driyarkara School of Philosophy.

[img] Text (Titlepage, contents, abstract, first chapter, bibliography)
TSS-ELISABETH SILALAHI.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Pasca-kebenaran adalah kondisi yang sering sekali dikaitkan dengan upaya untuk menghambat demokrasi dengan pembingkaian fakta atau pembentukan opini publik bukan berdasarkan fakta obyektif, melainkan oleh emosi dan kepercayaan pribadi. Akan tetapi, Steve Fuller membuat pernyataan yang berbeda dengan memandang bahwa kondisi pasca-kebenaran adalah kondisi yang sudah menjadi corak masyarakat demokratis ketika pihak-pihak yang berkompetisi berusaha melakukan upaya untuk memenangkan opini publik melalui persaingan modalitas untuk menguasai ruang pembentukan kemungkinan atau probabilitas. Menurut Fuller, ada dua pihak yang umumnya berseteru, yaitu “kelompok Singa” yang menginginkan ortodoksi dan aturan main yang baku serta institusi formal dipertahankan. Sementara “kelompok Rubah” , adalah pihak-pihak yang ingin mengubah aturan main, bersikap anti ortodoksi, anti-keahlian atau kepakaran dan mencoba mencari-cari peluang untuk melakukan hal tersebut demi memenangkan pertandingan dan mengubah pola lama menjadi baru. Bagi Fuller, kompetisi ini merupakan hal yang dapat diterima dalam demokrasi. Kandungan dari pasca-kebenaran tidak selalu dikaitkan dengan obyektivitas kebenaran atau dipenuhi dengan berita bohong, tetapi bisa jadi masalah tujuan, persepsi publik atau konvensi kebenaran yang masih akan selalu bergerak. Penulis menelusuri jalan pemikiran Fuller melalui pembacaan teks dan melihat pola yang ia bangun atas tema-tema utama dan contoh-contoh besar yang dikemukakan Fuller untuk menegaskan pendapatnya. Penulis berpendapat bahwa Fuller sangat berkeyakinan bahwa masyarakat akan belajar secara alamiah dari gejolak kompetisi yang terjadi, dan terbuka menanggapi kondisi apa pun dengan membuka ruang kemungkinan bagi masa depan yang terburuk sekalipun demi tegaknya kebebasan dan demokrasi. Penulis berkesimpulan bahwa optimisme Fuller tersebut memang terlihat sangat idealis namun belum tentu bisa diterapkan secara universal. Tentu saja orang harus berhitung untung rugi dalam skala publik dan bisa belajar dari kelompok masyarakat lain untuk menentukan sikap. Kata-kata kunci : Epistemologi Pasca-Kebenaran, Anti-sains, Anti-pakar/Anti-keahlian, Demokrasi, Posmodernisme, Modalitas, Permainan Kekuasaan, Politik, Sosiologi, Anti-kepakaran.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: ThM .-
Date Deposited: 04 Sep 2024 07:25
Last Modified: 04 Sep 2024 07:25
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/1901

Actions (login required)

View Item View Item