Peran Imajinasi Dalam Merawat Kemanusiaan: Sebuah Kajian Pemikiran Martha Nussbaum Dalam Mereformasi Pendidikan

Damayanti, Cicilia (2021) Peran Imajinasi Dalam Merawat Kemanusiaan: Sebuah Kajian Pemikiran Martha Nussbaum Dalam Mereformasi Pendidikan. Doctoral thesis, Driyarkara School of Philosophy.

[img] Text (Title Page, List of Contents, Bibliography)
DSTciciliaLG.pdf - Additional Metadata

Download (217kB)
[img] Text (Dissertation Summary)
RDciciliaLG.pdf - Supplemental Material

Download (314kB)

Abstract

Isi disertasi ini merupakan kajian tentang pemikiran Martha Nussbaum mengenai imajinasi. Menurutnya, pendidikan membutuhkan imajinasi untuk merawat kemanusiaan yang belakangan ini diabaikan karena terlalu berfokus pada mengejar keuntungan semata. Imajinasi yang diusungnya hendak mengajak setiap orang untuk menghormati martabat kemanusiaan, menerima keragaman, menghargai pendapat, dan bekerja sama untuk terwujudnya perdamaian global. Dia menegaskan bahwa pendidikan demokrasi yang mengutamakan nalar kritis tetap harus dilestarikan. Pendidikan semestinya memadukan nilai-nilai kemanusiaan dan kemampuan teknis, dan imajinasi dapat menjembatani keduanya. Imajinasi dalam pengertiannya adalah kemampuan untuk membayangkan bagaimana rasanya berada dalam posisi orang lain. Kemampuan tersebut mengembangkan segi kemanusiaan untuk melahirkan empati dan bela rasa. Nussbaum hendak mengembangkan tiga (3) kemampuan: tentang kritik diri, menerima dan menghargai perbedaan, dan imajinasi naratif yang merupakan kemampuan untuk memadukan kemampuan pertama dan kedua. Dia mengusung konsep tentang kosmopolitan dan multikulturalisme karena, menurutnya, saat ini dunia yang dihuni adalah dunia heterogen. Pendidikan humanioranya bertujuan mempersiapkan manusia-manusia yang siap menjalin kerja sama internasional untuk mengatasi masalah global saat ini. Untuk itu imajinasi naratifnya membantu seseorang untuk mempertajam kepekaannya melalui refleksi diri kritis. Dalam disertasi ini hendak ditunjukkan bahwa perpaduan antara pendidikan humaniora dan teknis, seperti yang diharapkannya, dapat diwujudkan melalui pendekatan interdispliner. Nussbaum berpendapat bahwa ilmu filsafat perlu bekerja sama dengan psikolog, artis, terutama guru. Namun, saat ini kerja sama tersebut perlu ditambah dengan para ahli teknologi. Imajinasi dapat digerakkan dengan cara membangun nilai-nilai positif dalam diri seseorang untuk menumbuhkan rasa percaya diri bahwa dia adalah manusia yang berkualitas. Imajinasi yang menggerakkan tersebut semakin berdaya guna dan memiliki kekuatan dengan memanfaatkan kerja sama bersama para ahli teknologi yang menjadi sarana efektif untuk menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan. Kata Kunci: bela rasa, empati, imajinasi naratif, kosmopolitan, liberalisme politis, metode Sokrates, multikulturalisme, pendekatan kemampuan, pendidikan humaniora, pengamat bijaksana.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)

L Education > L Education (General)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat
Depositing User: Th.M. Admin Driyarkara
Date Deposited: 02 Mar 2021 04:20
Last Modified: 02 Mar 2021 04:20
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/177

Actions (login required)

View Item View Item