Beda, Holy Septianno (2024) Membaca Keugaharian: Anak Bajang Mengayun Bulan. Jurnal Dekonstruksi, 10 (02). pp. 84-90. ISSN 2774-6828; 2797-233X
Text (Cover, contents, journal article)
JD10-UGAHARI.pdf - Published Version Download (332kB) |
Abstract
Novel Anak Bajang Mengayun Bulan (disingkat ABMB) merampaikan drama berjenjang tentang pergulatan kakak-beradik, Sumantri dan Sukrosono. Kisah yang ditilik secara baru dari jagad pewayangan ini tidak mengulang cerita kebesaran kesatria Sumantri, tetapi memerankan Sukrosono yang antihero itu menjadi tabib bagi penyakit heroisme dan kecerobohan kakaknya, Sumantri. Pembacaan kedua tokoh fiktif tersebut dihadapkan dalam bingkai teori keugaharian (Sophrosune) menurut dialog Xarmides karangan Plato. Tulisan ini menghindari perunutan kronik definisi-definisi keugaharian Xarmides pada ABMB, seolah Sumantri-Sukrosono lekas dimengerti hanya dalam bingkai Xarmides. Selain memang mengadopsi ajaran” keugaharian Plato, proses pertentangan dan kesamaan Sumantri-Sukrosono dengan khasnya menelurkan inti keugaharian adalah adanya “yang jelek”. Keywords: Sumantri, Sukrosono, keugaharian, baik, jelek.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat |
Depositing User: | ThM .- |
Date Deposited: | 25 Mar 2024 14:04 |
Last Modified: | 25 Mar 2024 14:04 |
URI: | http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/1599 |
Actions (login required)
View Item |