Normawati, Dewi (2015) Identitas dan Kebebasan Dalam Masyarakat Konsumtif. Pusat Kajian Filsafat dan Pancasila, Jakarta. ISBN 978-602-19830-6-5
Image (Book cover, content.)
BKDewi.pdf Download (1MB) |
Abstract
Konsumsi adalah keniscayaan bagi kehidupan manusia. konsumsi pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan biologis maupun psikologis. Kebutuhan biologis terbatas dan mudah terpuaskan, misalnya seseorang tidak mungkin terus menerus makan ketika perutnya sudah penuh. Di lain pihak, kebutuhan psikologis bersifat tak terbatas dan sulit terpuaskan. Bila satu kebutuhan terpuaskan, akan timbul keinginan lainnya dengan standard lebih tinggi. Salahkah? Sama sekali tidak, bahkan bisa memacu orang lebih giat bekerja. Namun, konsumsi berlebihan dan ingin mengungguli orang lain mempunyai implikasi negatif pada praksis kehidupan sosial. Konsumsi demi status sosial, konsumsi untuk pencitraan, itulah yang marak dewasa ini. Tindakan Konsumsi untuk pencitraan sedang menjadi gaya hidup. Sering kita jumpai individu membeli komoditas merk terkenal, mahal, mewah, dan sering berganti gadget versi terbaru agar dianggap tidak ketinggalan jaman. Tampil beda, ikuti fesyen, terkesan modern, jaga image. "Kalau mau eksis harus narsis," begitulah yang terjadi dewasa ini. Apa saja yang dimiliki, dikenakan, digenggam, dijinjing, dikendarai, bahkan apa yang dimakan atau diminum ingin dipamerkan. Kecanggihan media sosial makin memudahkan individu untuk pamer konsumsi. Aktivitas konsumsi bagaikan candu yang memberikan kenikmatan sekaligus membahayakan. Thorstein Veblen (1857 - 1929) berpendapat bahwa komoditas dikonsumsi karena memberikan status sosial kepada pemiliknya. Individu dinilai berdasarkan makna/tanda yang diusung komoditas. Pendapat ini kemudian banyak disoroti oleh Jean Baudrilard (1929- 2007) dalam masyarakat konsumen. Masyarakat rindu akan makna diri dan dipenuhi melalui konsumsi sehingga aktivitas ini lebih banyak dikonstruksi oleh kultur daripada natur. Bila demikian kondisinya maka terdapat dua pertanyaan penting dalam aktivitas konsumsi, kebebasan dan identitas diri. Buku ini mengupas kedua pertanyaan tersebut serta melacak bagaimana konsumsi untuk pencitraan terjadi dan perkembangannya pada kehidupan masa kini. Buku ini juga membahas mengenai rasionalitas berkonsumsi dengan cara mendidik hasrat.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics A General Works > B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Pascasarjana Filsafat |
Depositing User: | Th.M. Admin Driyarkara |
Date Deposited: | 22 Feb 2021 04:06 |
Last Modified: | 22 Feb 2021 04:06 |
URI: | http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/144 |
Actions (login required)
View Item |