Katalog Buku Pedoman Studi Program Studi Program Sarjana dan Pascasarjana

STF, Driyarkara (2020) Katalog Buku Pedoman Studi Program Studi Program Sarjana dan Pascasarjana. STF Driyarkara. (Unpublished)

[img] Text
katalog 2020.pdf

Download (1MB)

Abstract

1 Februari 1969 Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara didirikan oleh Perkumpulan Aloysius (badan hukum tarekat Serikat Yesus Indonesia), dalam kerja sama dengan Ordo Saudara-saudara Dina Indonesia (Ordo Fransiskan) dan Keuskupan Agung Jakarta sebagai lanjutan pelbagai pertimbangan dan pembicaraan bersama. Sewaktu menjabat Guru Besar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, almarhum Prof. Nicolaus Drijarkara mendesak pimpinan Serikat Yesus Indonesia untuk membuka sebuah tempat pelajaran dan penelitian filsafat akademik di Jakarta. Begitu pula almarhum Mgr. A. Djajaseputra SJ, Uskup Agung Jakarta, sudah lama menyatakan harapannya agar di ibu kota Republik dibuka sebuah lembaga ilmu filsafat dan/atau teologi. Ordo Fransiskan yang waktu itu sendirian menyelenggarakan pendidikan filsafat mahasiswa mereka di Cicurug mengharapkan peningkatan mutu pendidikan itu dari kerjasama dengan tarekat-tarekat lain. Serikat Yesus sementara ini mempertimbangkan untuk menyelenggarakan studi filsafat para mahasiswanya yang waktu itu masih ditempuh di India, Jerman dan Belanda, di Indonesia sendiri, supaya lebih terarah pada masalah dan tantangan bangsanya sendiri. Beberapa saat sesudah Prof. Drijarkara meninggal, Prof. Slamet Iman Santoso, waktu itu Dekan Fakultas Psikologi UI dan salah satu rekan dekat Drijarkara, menulis surat kepada pimpinan Serikat Yesus Indonesia, Rama A. Soenarja SJ, di dalamnya beliau mendesak agar Serikat Yesus membuka tempat pengembangan filsafat di Jakarta sebagai lanjutan cita-cita Prof. Drijarkara. Surat itu menjadi dorongan terakhir bagi Serikat Yesus, Ordo Fransiskan dan Keuskupan Agung Jakarta untuk memutuskan mendirikan sebuah sekolah tinggi filsafat di Jakarta. Pendirian untuk sementara diserahkan kepada Perkumpulan Aloysius yang dikelola oleh Serikat Yesus. Di sekolah tinggi filsafat itu para mahasiswa dari tiga pihak tersebut akan mendapat bagian filsafat dari studi mereka yang selain filsafat juga meliputi teologi. Tetapi sekolah tinggi itu sejak semula harus bersifat terbuka bagi mahasiswa lain, dari semua agama. Sekolah tinggi itu diharapkan menjadi tempat di mana diadakan penelitian filsafat,daripadanya perkembangan filsafat di Jakarta mendapat dorongan dan dukungan, sekaligus diharapkan akan menjadi tempat beberapa pemikir bercokol yang dapat ikut berpartisipasi dalam diskursus intelektual di ibukota dan dapat diminta sumbangan pikiran oleh pusat Gereja Katolik Indonesia.

Item Type: Book
Subjects: A General Works > AI Indexes (General)
Depositing User: Anoki Antonia
Date Deposited: 09 Sep 2021 04:57
Last Modified: 09 Sep 2021 04:57
URI: http://repo.driyarkara.ac.id/id/eprint/129

Actions (login required)

View Item View Item